Skip to main content

Sistematika penulisan laporan perjalanan

 

Laporan yaitu penyajian fakta tentang suatu keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan dibuat setelah melaksanakan kegiatan formal atau resmi, yaitu sebagai pertanggungjawaban setelah melakukan sesuatu.

Laporan dapat dikelompokkan menjadi bermacam-macam. Ada laporan kegiatan, laporan keuangan, laporan perjalanan, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan penyampaiannya, laporan dapat berbentuk lisan maupun tulisan.

Laporan perjalanan adalah salah satu bentuk laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang telah dikunjunginya. Laporan perjalanan harus berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan observasi langsung pada tempat tertentu yang dikunjungi.

Pada umumnya, laporan perjalanan merupakan jawaban atas unsur-unsur berikut:
  • Apa – Apa perjalanan yang dilakukan?
  • Siapa – Siapa saja yang mengikutinya?
  • Dimana – Dimana perjalanan itu dilaksanakan?
  • Kapan – Kapan perjalanan itu dilaksanakan?
  • Mengapa – Mengapa perjalanan itu dilaksanakan? (latar belakang kegiatan)
  • Bagaimana – Bagaimana perjalanannya? (proses dan perasaan)

Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi dua, yaitu bentuk narasi dan bentuk formal. Penulisan laporan bentuk narasi cukup sederhana, yaitu terdiri dari judul dan beberapa paragraf, tanpa menggunakan sistematika yang banyak. Sedangkan penulisan laporan bentuk formal harus memperhatikan sistematika yang berlaku. Bahkan untuk laporan bentuk formal yang digunakan dalam hal-hal tertentu terdiri dari beberapa halaman dan terkadang sangat tebal.



Gambar 1. Pola penulisan laporan berbentuk narasi


Laporan perjalanan termasuk karangan prosa yang berbentuk narasi, dan bersifat nonfiksi. Isi yang dikemukakan bukanlah suatu imajinasi penulis, melainkan suatu yang faktual, bukan rekaan.

Agar laporan dapat mudah dipahami oleh pembaca, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. laporan ditulis secara lengkap
2. Objektif, berdasarkan fakta, apa adanya
3. Tidak memasukkan unsur pendapat pribadi
4. Menggunakan bahasa baku (Ejaan yang Disempurnakan), komunikatif, lugas, dan santun
5. Disajikan secara sistematis berdasarkan urutan peristiwa

Sistematika penulisan laporan perjalanan :

1) Nama kegiatan
Berisi identitas kegiatan yang dilakukan
2) Dasar Pemikiran
Berisi latar belakang penulisan laporan perjalanan
3) Tujuan perjalanan
Berisi indikator yang akan dicapai setelah penulisan laporan
4) Waktu Tempat dan Lokasi perjalanan
Berisi waktu, tempat, dan lokasi perjalanan
5) Peserta
Berisi siapa saja yang ikut dalam perjalanan
6) Biaya dan sumber biaya
Berisi dana dan dari mana dana tersebut diambil
7) Hal-hal yang diamati
Berisi hal-hal penting yang akan diamati untuk dijadikan penulisan laporan perjalanan
8) Pembahasan
Berisi deskripsi dan kesimpilan. Pembahasan ini berisi tentang informasi-informasi penting yang ingin disampaikan dari awal sampai akhir perjalanan.

Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam menulis laporan, yaitu aspek isi (substansi) dan aspek kebahasaan (peredaksian). Aspek isi berkaitan dengan materi atau topik yang dilaporkan, sedangkan aspek kebahasaan berkaitan dengan media atau sarana untuk menyampaikan atau mewadahi materi.

Dalam penyusunan laporan aspek isi tercermin dalam penjabaran topik menjadi subtopik yang terangkum dalam kerangka atau tubuh laporan, sedangkan aspek kebahasaan tercermin dalam penggunaan diksi, pemakaian kalimat, penyusunan paragraf, dan aspek simbol tulisan yang meliputi penggunaan ejaan dan pungtuasi (tanda baca).

Berikut salah satu contoh sistematika atau bagian-bagian laporan kegiatan:
  • Judul laporan
  • Objek yang diamati
  • Lokasi
  • Tujuan
  • Waktu
  • Biaya
  • Hasil
  • Simpulan
  • Tanggal pembuatan laporan
  • Pelapor

Gambar 2. Pola penulisan laporan dengan sistematika



Buka Komentar

Popular posts from this blog